6.1 DEPARTEMENTALISASI DAN PERORGANISASIAN
PENGERTIAN PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
Definisi
perubahan menurut para ahli:
NENI
NURMAYANTI HUSANAH
Perubahan
merupakan sesuatu yang unik karena
perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai
kehidupan itu berbeda-beda dan tidak bias
disamakan, walaupun memmiliki beberapa persamaan
dalam prosesnya.
BRIAN
CLEGG
Perubahan
merupakan suatu kekuatan yang sangat hebat,
yang dapat memotivasi atau mendemotivasi.
A.B
SUSANTO
Perubahan
adalah keniscayaan yang menyertai kehidupan,
dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan
menimpa siapa saja.
Definisi
perkembangan menurut para ahli:
Perkembangan
merupakan serangkaian perubahan progresif yang
terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian
perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif (
E.B. Harlock ). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan
proses perubahan individu yang terjadi dari
kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia
normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi
antara individu dengan lingkungan sekitar yang
menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (
dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada
diri individu tersebut.
Perkembangan
mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat
yang baru, yang berbeda dari sebelumnya (
Kasiram, 1983 : 23), menandung arti bahwa perkembangan
merupakan peubahan sifat individu menuju kesempurnaan
yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat
sebelumnya.
FAKTOR-FAKTOR
PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN ORGANISASI
Faktor
perubahan organisasi terbagi 2, yaitu:
-
Faktor internal
Adalah
segala keseluruhan faktor yang ada di
dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat
mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi.
Adalah
penyebab perubahan yang berasal dari dalam
organisasi yang bersangkutan, yang dapat berasal
dari berbagai sumber.
Problem
yang sering timbul berkaitan dengan
hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya
menyangkut masalah komunikasi dan kepentingan
masing-masing anggota.
Proses
kerjasama yang berlangsung dalam organisasi
juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya
perubahan. Problem yang timbul dapat menyangkut
masalah sistem kerjasamanya dan dapat pula
menyangkut perlengkapan atau peralatan yang digunakan.
Sistem kerjasama yang terlalu birokratis atau
sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi
menjadi tidak efisien. Sistem birokrasi (kaku)
menyebabkan hubungan antar anggota menjadi
impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat
kerja dan pada gilirannya produktivitas menurun,
demikian sebaliknya. Perubahan yang harus
dilakukan akan menyangkut struktur organisasi
yang digunakan.
Contoh Faktor Internal :
a. Perubahan kebijakan lingkungan.
b. Perubahan tujuan.
c. Perluasan wilayah operasi
tujuan.
d. Volume kegiatan bertambah banyak.
e. Sikap dan perilaku
para anggota organisasi.
Faktor
eksternal
Adalah
segala keseluruhan faktor yang ada di
luar organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi
dan kegiatan organisasi. Beberapa faktor tersebut
antara lain : Politik, Hukum , Kebudayaan,
Teknologi, Sumber alam, Demografi dan sebagainya.
Adalah
penyebab perubahan yang berasal dari luar,
atau sering disebut lingkungan. Organisasi bersifat
responsive terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali
suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa
adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.
Artinya, perubahan yang besar itu terjadi
karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa
penyebab perubahan organisasi yang termasuk faktor
ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi
dan peraturan pemerintah.
Contoh Faktor Eksternal:
a. Politik
b. Hukum
c. Kebudayaan
d. Teknologi
e. Sumber daya alam
f. Demografi
g. Sosiologi
Faktor
pengembangan organisasi terbagi 2, yaitu:
Faktor
eksternal:
-
Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi.
-
Perkembangan IPTEK.
-
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik
maupun sosial yang membuat organisasi
berfikir bagaimana mendapatkan sumber di luar
organisasi untuk masa depan organisasi.
Faktor
internal:
-
Struktur.
-
Sistem dan prosedur.
-
Perlengkapan dan fasilitas.
-
Proses dan saran apabila titik cocok
akan membuat organisasi melalui perbaikan.
-
Perubahan organisasi dilakukan
untuk mencocokkan dengan kebutuhan yang ada.
CIRI-CIRI
DAN METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI
Perkembangan
organisasi memiliki beberapa ciri-ciri dan
metode.
Maka
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam
mewujudkan perubahan organisasional,
yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa
yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi
oleh organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak
yang akan terkena dampak perubahan yang akan
terjadi.
3. Menekankan cara-cara baru yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh
organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana
pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga
selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan
interdependensi antara berbagai satuan kerja
sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
6.
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas organisasi.
Bila
selama ini kita hanya mengenal pembelajaran
pada tingkat individu dan kelompok, maka
perkembangan manajemen telah mengenal pembelajaran
organisasi (learning organization), yang secara
sederhana dapat diartikan sebagai : organisasi
yang secara terus menerus melakukan perubahan
diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih
baik lagi, memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan
sumber daya, dan memperluas area belajarnya
agar mampu bertahan di lingkungan yang
selalu berubah. Metode Perubahan dan Pengembangan
Organisasi. Ada berbagai teknik yang dirancang
para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi serta bekerja secara efektif,
antar-individu maupun antar-kelompok dalam organisasi.
Beberapa teknik yang sering digunakan
berikut ini:
1.
Sensitivity training, merupakan teknik OD
yang pertama diperkenalkan dan yang dahulu
paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut
juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan
training) yang masing- masing terdiri atas 6 – 10
peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing
peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap
orang lain, serta ketrampilan dalam hubungan
antar-pribadi.
2.
Team Building, adalah pendekatan yang bertujuan
memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap
individu dalam kelompok kerjanya atau tim.
Teknik team building sangat membantu meningkatkan
kerjasama dalam tim yang menangani proyek
dan organisasinya bersifat matriks.
3.
Survey feedback. Dalam teknik survey
feedback. Tiap peserta diminta menjawab kuesioner
yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta
sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan
kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil survey
ini diumpan balikkan pada setiap peserta,
termasuk pada para penyelia dan manajer
yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan
dengan kuliah atau lokakarya yang
mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan
perbaikan perbaikan konstruktif.
4.
Transcational Analysis (TA). TA berkonsentrasi
pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan
cara menyampaikan pesan yang jelas dan
bertanggungjawab, serta cara menjawab yang wajar
dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi
kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
5.
Intergroup activities. Fokus dalam teknik
intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik
antar-kelompok. Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk
kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah
dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk
meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik
yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan
tersebut.
6.
Proses Consultation. Dalam Process consultation,
konsultan OD mengamati komunikasi, pola
pengambilan keputusan , gaya kepemimpinan, metode
kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit
organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan
balik pada semua pihak yang terlibat
tentang proses yang telah diamatinya , serta
menganjurkan tindakan koreksi.
7.
Grip OD. Pendekatan grip pada pengembangan
organisasi di dasarkan pada konsep managerial
grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake
dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya
kepemimpinan mereka yang kurang efektif
menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang
berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun
aspek produksi.
8.
Third-party peacemaking. Dalam menerapkan teknik
ini, konsultan OD berperan sebagai pihak ketiga
yang memanfaatkan berbagai cara menengahi
sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk
memecahkan persoalan atau konflik antar-individu
dan kelompok.
PROSES
PERUBAHAN ORGANISASI
Yang
dimaksud dengan proses perubahan adalah
tata urutan atau langkah-langkah dalam mewujudkan
perubahan organisasi. Langkah tersebut terdiri dari :
a.
Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat
dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak
dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada
berbagai perubahan yang terjadi di luar
organisasi. Perubahan yang terjadi di luar
organisasi itu mencakup berbagai bidang,
antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum,
sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut
mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak
yang bersifat negatif maupun positif. Dampak
bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi
hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan
kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif
apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan,
perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam
bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak
tersedia sebelumnya.
b.
Mengadakan Identifikasi : Yang perlu
diidentifikasi adalah dampak perubahan-perubahan yang
terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang
menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus
diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya
dan dapat dipecahkan dengan tepat.
c.
Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah
perubahan diambil, pimpinan organisasi harus
yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang
harus dilakukan, baik dalam rangka
meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka
mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan
pertumbuhan organisasi selanjutnya.
Menentukan
Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin
bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka
pemimpin organisasi harus segera menyusun
strategi untuk mewujudkannya.
d.
Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah
hasil dari perubahan itu bersifat positif
atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila
hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti
berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila
sebaliknya berarti negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar