4.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Hadari
(2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang yang berfungsi memimpin,
yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya
orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang
lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan
tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai dan
berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar
maupun kecil.
Sejalan dengan pendapat Hadari tersebut,
Poernomosidhi Hadjisarosa (1980;33) selanjutnya merinci faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku kepemimpinan yang tidak dapat dilepaskan dari sifat
kepemimpinan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Dapat menyelesaikan
pekerjaar} melalui orang lain
a. harus menguasai bidang
kerjanya (tanpa kecuali)
b. bersikap ulet
c. diimbangi dengan
keluwesan
2. Melalui
orang lain
a. mampu
berorganisasi
b. mampu
berkomunikasi
c. bersikap
manusiawi
3. Dalam kerangka
tanggungjawab
a. melakukan tanggungjawab secara
proporsional
b. dapat dipercaya
c. berjiwa stabil
4. Disertai
dengan kepribadian
a. dapat
memelihara dan mengembangkan entusiasme
b. bersikap
tanggap
c. dan
tenang
5. Dan
pengendalian ke dalam
a. bersikap obyektif
a. bersikap obyektif
b. mampu
mengkoreksi diri
c. merasa
dapat diganti
6. Dengan
keseimbangan dalam pertimbangan
a.
keseimbangan antara keuletan dan pengertian
b.
keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan
c.
kesimbangan antara kemajuan dan etika
7. Dan
kelebihan dalam wawasan
a. dalam
membawakan produktivitas kerja pegawai
b. dalam
menjangkau gambaran masa depan
c.
Ketangguhan dalam menghadapi tantangan berat
Menurut Teori Perilaku untuk menentukan
faktor-faktor yang menentukan perilaku atau gaya kepemimpinan pada hakekatnya
berhubungan dengan gaya pemimpin tersebut berhubungan dengan bawahan. Hubungan
antara pemimpin dengan bawahan tersebut dapat bersifat (1) berorientasi pada
tugas (task oriented sryle) dan (2) berorientasi pada bawahan (employee
oriented style).
Selanjutnya yang dimaksud perilaku
kepemimpinan dalam penelitian ini adalah sifat pemimpin, dan dari perilaku
(gaya) pemimpin yang bersangkutan dalam mempengaruhi orang lain yang menjadi
bawahannya untuk mencapai target atau sasaran perusahaan yang menjadi
tanggungjawabnya
Untuk lebih mengarahkan
tentang pengertian kepemimipinan yang dimaksud dalam penelitian ini, maka
kiranya diperlukan suatu pengertian kepemimpinan pendidikan. Hal ini diharapkan
dapat mempermudah untuk memahami secara mendalam dan lebih khusus mengenai
kepemimpinan di bidang pendidikan. Tim dosen MKDK Pengelolaan Pendidikan
”Akdon” (1994: 102) mengemukakan tentang pengertian kepemimpinan pendidikan,
yaitu :
Kepemimpinan pendidikan
adalah suatu kualitas kegiatan-kegiatan dan integrasi di dalam situasi
pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
Dari pengertian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan dari
seorang pemimpin pendidikan untuk mampu menggerakkan seluruh sumber daya
pendidikan, baik sumberdaya manusia maupun non manusia untuk digerakkan,
dibina, dan diarahkan dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya secara
optimal sampai mampu mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Faktor yang paling penting dalam kegiatan menggerakan orang lain
untukk menunjukan kegiatan manajemen sekolah adalah kepemimpinan (leadership),
sebab kepemimpinan yang menentukan arah dan tujuan, memberikan bimbingan dan
menciptakan iklim kerja yang mendukung pelaksanaan proses manajemen kepala
sekolah secara keseluruhan. Kesalahan dalam kepemimpinan dapat mengakibatkan
gagalnya organisasi dalam menjalankan misinya. Selain itu, kepemimpinan kepala
sekolah merupakan motor penggerak bagi sumber dan alat-alat (human
resources), sehingga tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Keberhasilan kepala sekolah dalam melaksanakan kepemimpinannya bukan hanya
ditentukan oleh tingkat keterampilan tehnik saja (technical skill), akan
tetapi lebih banyak ditentukan oleh keahliannya dalam menggerakkan orang lain
yang sering disebut dengan manajerial skills.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar