7.2 Pengertian
dan fungsi Budaya Organisasi
Budaya
organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota
yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya.
Fungsi
Budaya Organisasi
Fungsi
budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya
organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21)
ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1.
Sebagai identitas dan citra
suatu masyarakat
2.
Sebagai pengikat suatu
masyarakat
3.
Sebagai sumber
4.
Sebagai kekuatan penggerak
5.
Sebagai kemampuan untuk
membentuk nilai tambah
6.
Sebagai pola perilaku
7.
Sebagai warisan
8.
Sebagai pengganti
formalisasi
9.
Sebagai mekanisme adaptasi
terhadap perubahan
10.
Sebagai proses yang
menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation – state
Sedangkan
menurut Robbins (1999:294) fungsi budaya didalam sebuah organisasi adalah :
1.
Budaya mempunyai suatu
peran menetapkan tapal batas
2.
Budaya berarti identitas
bagi suatu anggota organisasi
3.
Budaya mempermudah
timbulnya komitmen
4.
Budaya meningkatkan
kemantapan sistem social
2.Tipopologi
Budaya Organisasi

Tipologi
budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan aneka budaya organisasi yang
mungkin ada di realitas, Tipologi budaya organisasi dapat diturunkan dari
tipologi organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat
tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di
dalam organisasi.
Jenis
kekuasaan dan keterlibatan individu dalam organisasi dibagi menjadi :
1.
Koersif
2.
Remuneratif
3.
Normatif
A.
Organisasi Koersif, adalah organisasi di mana para anggota organisasi harus
mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
B.
Organisasi Utilitarian, adalah organisasi di mana para anggota diperlakukan
secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan standart atau ketentuan
yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
C.
Organisasi Normatif, adalah organisasi di mana para anggota organisasinya
memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena menganggap organisasi adalah
sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
3.Kreatifitas
individu dan team Proses inovasi

Itu
sebabnya, tak ada perusahaan yang mampu berinovasi secara konsisten
tanpa dukungan karyawan yang bisa memenuhi tuntutan
persaingan. Hasil pengamatan kami menunjukkan, perusahaan-perusahaan
inovator sangat memperhatikan masalah pelatihan karyawan,
pemberdayaan, dan juga sistem reward untuk meng-create daya pegas inovasi.
Benih-benih inovasi akan tumbuh baik pada
perusahaan-perusahaan yang selalu menstimulasi karyawan, dan
mendorong ke arah ide-ide bagus. Melalui program pelatihan, sistem
reward, dan komunikasi, perusahaan terus berusaha untuk
mendemokratisasikan inovasi.
Reff
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar